Seorang ustad yang sangat disegani mendapat amanah untuk memberikan ceramah agama di suatu dusun terpencil di tengah hutan. Masyarakat di sana baru mengenal islam dan sangat antusias bila ada ustad yang mau membagi ilmu agama islam kepada mereka. Karena masyarakat yang sangat antusias dan sangat welcome terhadap islam sang ustad merasa sangat senang dan tak kalah pula antusiasnya untuk memberikan dan berbagi ilmu yang dia punya. Sang ustad sedang menunggu orang dusun tersebut untuk menjemputnya, namun orang dusun tersebut tak juga datang. Setelah cukup lama barulah ustad tadi melihat orang dusun yang biasanya menjemputnya bersama seorang anak laki-laki berumur sekitar 8 tahun. Sesampainya di dekat ustad orang yang dinanti menyampaikan ungkapan maafnya...lebih-lebih karena ternyata orang yang tersebut juga harus segera ke kota karena ada urusan kelurga. Orang itu minta maaf tidak bisa mengantar pak ustad dan tidak juga sempat mencari orang penggantinya karena dia baru mendapat kabar harus segera ke kota di waktu perjalanan menuju ke rumah pak ustad bersama. Lalu terjadilah percakapan:
Pak ustad : "Siapa anak ini?", "apa dia anak mu?"
orang dusun : " oh..ini..alir pak..dia bukan anak saya, dia ikut saya untuk memberikan titipan ibunya untuk neneknya yang tinggal di sana"
Pak ustad : "nanti apa dia akan langsung kembali ke dusun "
orang dusun :" iya, pak"
Alir : "iya pak, saya akan kembali ke dusun setelah menyerahkan ini pada nenek"
Pak ustad : "kalau begitu saya ke dusun nya sama Alir saja, lagi pula ini bukan kali pertama saya ke dusun kalian"
orang dusun : "tapi pak...Alir ini masih anak-anak dan bap...
Pak ustad : "tak usah pake tapi ana akan berangkat ke dusun ente dengan Alir saja"
karena semangat untuk berdakwahnya yang menggebu-gebu pak ustad tetap memantapkan hati untuk pergi ke dusun nan jauh di dalam hutan dengan si Alir. Alir meminta izin untuk ke rumah neneknya dulu, tidak lama setelah itu Alir datang
Pak ustad: "ayo alir kita berangkat sekarang..jangan buang2 waktu ..."
akhirnya pak ustad dan Alir menuju dusun dan orang dusun melanjutkan perjalannya ke kota.
Ditengah perjalanan pak ustad merasa kehausan dan air perbekalan telah habis. Pak ustad menyuruh Alir untuk mengambil air di sungai. Dengan sabar Alir berjalan menuju sungai yang lumayan jauh. Pak ustad menunggu di pondok kosong yang biasa digunakan oleh pemilik kebun untuk beristirahat. Sesampainya di sungai Alir mengambil air dan dia melihat teman-teman sebayanya sedang mandi di sungai. Alir di ajak teman-temannya untuk ikut mandi di sungai. Awalnya Alir tidak mau..namun karena temannya terus mengajak akhirnya dia ikut mandi di sungai. Layaknya anak seumuran Alir tentu bermain sampai lupa waktu sampai-sampai pak ustad terlelap di pondok karena menantinya. Setelah cukup lama pak ustad terbagun dan dalam hatinya berkata " aduh ...dah makin sore ni..lebih baik saya lanjutkan sendiri ".
Akhirnya pak ustad melanjutkan perjalanannya. Begitu pula si Alir dia baru ingat kalau ditunggu pak ustad....dia dan teman-temannya menuju ke pondok tempat pak ustad dan ternyata pak ustad sudah tidak ada. Seoarang temannya berkata" pak ustad sudah duluan ke dusun kali..kan dusun sudah tidak jauh dari sini" dan diiyakan oleh temannya yang lainnya. Lalu alir berkata"iya..kata pak ustad ini juga bukan pertama kalinya dia ke dusun kita, yuk kita pulang ". Salah seorang temannya berkata "yuk...tapi nanti sampai di dusun kita semua makan di rumah ku dulu ya, tadi ibu pesan habis main ajak teman-temanmu makan ke rumah", OK jawab jawab Alir dan temannya yang lain serempak. Dalam perjalanannya pak ustad tak kunjung juga sampai ke dusun yang dituju karena ternyata pak ustad salah jalan dan sekarang dia tersesat. Pak ustad bergumam" kemana ya kok tak sampai juga...apa saya tersesat...padahal ini yang ke tiga kalinya saya ke dusun ". Kemudian alangkah terkejutnya pak ustad karena di depannya ada seekor harimau. Pak ustad ketakutan dan berlari karena di kejar sang harimau sampai akhirnya tiba di tepi jurang. Akhirnya pak ustad pasrah dan memejamkan mata sambil berdoa. Setelah 10 menit dia heran kok tidak dimakan!?. Pak ustad membuka matanya, ternyata sang harimau ada disebelahnya juga sedang berdoa. Pak ustad sangat senang dan berkata " Hai..rupanya kamu ikut berdoa bersama saya?" dan sang harimaupun menjawab " iya donk..kan kita berdoa dulu sebelum makan"....
Akhirnya pak ustad melanjutkan perjalanannya. Begitu pula si Alir dia baru ingat kalau ditunggu pak ustad....dia dan teman-temannya menuju ke pondok tempat pak ustad dan ternyata pak ustad sudah tidak ada. Seoarang temannya berkata" pak ustad sudah duluan ke dusun kali..kan dusun sudah tidak jauh dari sini" dan diiyakan oleh temannya yang lainnya. Lalu alir berkata"iya..kata pak ustad ini juga bukan pertama kalinya dia ke dusun kita, yuk kita pulang ". Salah seorang temannya berkata "yuk...tapi nanti sampai di dusun kita semua makan di rumah ku dulu ya, tadi ibu pesan habis main ajak teman-temanmu makan ke rumah", OK jawab jawab Alir dan temannya yang lain serempak. Dalam perjalanannya pak ustad tak kunjung juga sampai ke dusun yang dituju karena ternyata pak ustad salah jalan dan sekarang dia tersesat. Pak ustad bergumam" kemana ya kok tak sampai juga...apa saya tersesat...padahal ini yang ke tiga kalinya saya ke dusun ". Kemudian alangkah terkejutnya pak ustad karena di depannya ada seekor harimau. Pak ustad ketakutan dan berlari karena di kejar sang harimau sampai akhirnya tiba di tepi jurang. Akhirnya pak ustad pasrah dan memejamkan mata sambil berdoa. Setelah 10 menit dia heran kok tidak dimakan!?. Pak ustad membuka matanya, ternyata sang harimau ada disebelahnya juga sedang berdoa. Pak ustad sangat senang dan berkata " Hai..rupanya kamu ikut berdoa bersama saya?" dan sang harimaupun menjawab " iya donk..kan kita berdoa dulu sebelum makan"....
disaat yang sama Alir telah tiba di rumah temannya.....dan akhirnya kitapun sudah tau kelanjutannya ha..ha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar