*


Jumat, 25 Maret 2011

from my friends

"Tiada lurus iman seorang hamba, sehingga lurus hatinyadan tiada lurus hatinya hingga lurus lidahnya"(H R Ahmad)

Saudara q, jagalah hati dengan menjaga lidah(ucapan), ucapan seseorang menggambarkan hatinya.
Apabila hatinya tenang..maka ucapannya akan membawa ketenangan bagi dirinya serta orang lain, begitu pula sebaliknya..Sungguh, ucapan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam berinteraksi, ia dapat memberi luka ataupun obat, kesedihan atau kebahagiaan; mengantar pada kehinaan atau kemuliaan , keterpurukan atupun kemaslahatan...
sekarang alangkah baiknya apabila kita berusaha menjaga ucapan kita...Katakanlah hal-hal yang membawa kebaikan dan manfaat. Apabila emosi dan nafsu datang melintas dibenak, redamlah dengan diam dan istigfar. Dengan izin Allah, semoga upaya kita meluruskan lidah akan berubah lurusnya hati dan iman kita :-)

kelembutan hati dan kepedulian pada sesama dapat tumbuh subur, jika hati dan fikiran terkendali. Ciri dari terkendalinya hati dan fikiran adalah sikap yang terukur, jujur dan pandai bersyukur.

ni ada yg so sweet :D
Namanya tak terukir dalam catatan harianku
Asal usulnya tak hadir dalam diskusi kehidupanku
wajahnya tak terlukis dalam sketsa mimpi2ku
indahnya suaranya tak terekam dalam pita batinku.
namun dia hidup bersamaku dalam sebuah iktan tali PERSAUDARAAN
Siapakah dia??
dia adalah sahabatku yang membaca SMS ini sambil tersenyum...^_^...so sweet yah heheh

"Barang siapa yang memberi kemudahan pada orang yang dalam kesulitan, maka Allah akan memberi kemudahan di dunia dan akhirat. Brang siapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu menolong hambaNya selama hamba tersebut menolong saudaranya"(HR Muslim)

Nabi Muhammad SAW memilih cara2 yang sangat alami, sangat manusiawi, dan bisa diteruskan...
demi menjadi entrepreneur yang berhasil: beliau menjaga mutu, memelihara amanah, memegang janji, bukan mengandalkan mukjizat2 khas nabi.
Demi menjadi panglima perang yang berhasil : beliau berlatih, bersiasat, dan berjuang,  bukan mengandalkan mukjizat2 khas nabi.
demi menjadi kepala negara yang berhasil, beliau berempati, bervisi dan bersinergi,  bukan mengandalkan mukjizat2 khas nabi.
Beliau bersabda"bahwa setiap orang adalah pemimpin; bahwa kepemimpinan yang baik hanya akan dapat dicapaimelalui keteladanan yang baik....Tidak perlu diragukan lagi, Sang nabi adalah teladan terbaik yang tiada duanya :-)