*


Kamis, 07 Oktober 2010

Penyulingan Minyak Atsiri


                Cara mendapatkan minyak atsiri
Ada beberapa cara untuk mengekstrak  minyak atsiri antara lain:
1.       Penyulingan (Distilation)
2.       Enfleurasi  (absorbsi dengan lemak padat)
3.        Ekstraksi dengan pelarut menguap (solvent extraction)
4.     Pressing

1.       Proses penyulingan juga ada 3 cara yaitu :
a.       Penyulingan dengan air (Water Distilation)
Pada penyulingan ini bahan berhubungan langsung dengan air mendidih. Bahan yang disuling direbus dalam air di dalam ketel (tangki) penyuling.
b.      Penyulingan dengan uap dan air (Water Steam Distilation)
Prinsip penyulingan cara ini adalah dengan menggunakan tekanan uap rendah. Pada cara ini bahan tidak berhubungan langsung dengan air. Bahan berhubungan dengan uap saja, tidak dengan air mendidih. Tekanan uap yang dihasilkan relatif  rendah sehingga tidak dapat menghasilkan minyak dengan cepat.
c.       Penyulingan dengan uap (Steam Distilation)
Prinsip kerjanya hampir sama dengan penyulingan uap dan air, namun antara ketel uap dan ketel penyulingan harus terpisah. Ketel uap yang berisi air dipanaskan lalu uapnya dialirkan ke ketel penyulingan yang berisi bahan baku. Partikel-pertikel minyak pada bahan baku terbawa bersama uap dan dialirkan ke alat pendingin. Selanjutnya dialirkan ke alat pemisah yang akan memisahkan minyak dan air. Kualitas produk minyak yang dihasilkan jauh lebih sempurna dibandingkan dengan kedua cara lainnya, sehingga harga jualnya jauh lebih mahal.
Ada tiga bagian alat penyulingan yang merupakan peralatan dasar yaitu ketel suling (retort), pendingin (kondensor) dan penampung hasil (receiver). Bagian dari alat suling ini sebaiknya terbuat dari stainless steel agar kerusakan minyak dapat dihindari. Ketel suling adalah tempat bahan yang akan di suling, dan bahan dapat berhubungan langsung dengan air atau dengan uap. Pendingin adalah suatu alat yang berupa tabung silinder dan di dalamnya terdapat pipa-pipa lurus atau spiral yang berfungsi mengubah uap menjadi cair. Sedangkan, penampung hasil (receiver) berfungsi untuk memisahkan minyak dari air suling. Alat ini biasanya terbuat dari gelas sedangkan yang berukuran lebih besar terbuat dari bahan logam tahan karat (stainless steel).
Jumlah minyak yang menguap bersama-sama dengan uap air ditentukan oleh 3 faktor, yaitu besarnya tekan uap yang digunakan, berat molekul masing-masing dalam minyak dan kecepatan minyak yang keluar dari bahan yang mengandung minyak. Namun ekstraksi minyak atsiri ini mengandung beberapa kelamahan yaitu:
1.       Tidak baik digunakan terhadap beberapa jenis minyak yang mengalami kerusakan oleh adanya panas dan air.
2.       Minyak atsiri yang mengandung fase ester akan terhidrolisa karena adanya air dan panas.
3.       Komponen minyak yang larut dalam air tidak akan dapat di ekstraksi
4.       Komponen bertitik didih tinggi  yang menentukan bau wangi dan memiliki daya fiksasi yang tinggi sebagian tidak ikut tersuling .
5.       Bau minyak atsiri yang dihasilkan agak sedikit berubah dari bau wangi alamiah.

Sumber :  Ketaren, S.1986. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Balai Pustaka. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar